Weton atau Naptu adala sebuah hitung karakter atau sifat perilaku pada sebuah hari, yang di hubungkan pada sifat manusia yang tepat pada hari kelahiran seseorang yang mempunyai watak hari yang di sebut, tidak jauh dari kebiasaan manusia menghitung hari. Pada jaman dahulu weton atau naptu di gunakan oleh agama hindu, dan setelah para wali datang di tanah jawa weton atau hitung jawa di sempurnakan dengan Agama Islam, akan tetapi tak lepas dari adat hindu dan pada akhirnya perhitungan itu di percaya sebagai hitungan "Kejawen" (artinya kejawaan). Pada dasarnya kejawen adalah sebuah doa akan tetapi doa tersebut doa isaroh, di sini yang di sebut isaroh adalah iryarat. Yang pada jaman dahulu orang jawa belum mengenal islam atau Al-Qur'an. Sebuah contoh kalo di setiap kita ziaroh pada hari Raya Idul Fitri, di situ kita lihat banyak sekali orang-orang menabur bunga dengan di campuri kembang "shalawat" sudah jelas yang di artikan shalawat itu bukan kembangnya akan tetapi doa Shalawat, di sinilah adat dan budaya orang dahulu masih terbawa sampai kezaman kita. Maka dari itu ajaran kejawen itu di perbolehkan di gunakan selagi tidak bertentangan dengan Agama atau menjadi syirik. Neptu Hari : Minggu :Neptunya : 5. Tempat tinggalnya di timur laut. Senin :Neptunya 4. Tempat tinggalnya di barat laut. Selasa :Neptunya 3. Tempat tinggalnya di barat daya. Rabo :Neptunya 7. Tempat tinggalnya di barat daya. Kamis :Neptunya 8. Tempat tinggalnya di tenggara. Jum'at :Neptunya 6. Tempat tinggalnya selatan dan barat. Sabtu :Neptunya 9. Tempat tinggalnya di selatan. Tempat Tinggalnya Pasaran : Legi :Neptunya 5. Tempat tinggalnya di timur. Pahing :Neptunya 9. Tempat tinggalnya di selatan. Pon :Neptunya 7. Tempat tinggalnya di barat. Wage :Neptunya 4. Tempat tinggalnya di utara. Kliwon :Naptunya 8. Tempat tinggalnya di tengah tengah.